Teka-Teki Tengkorak Starchild

Bookmark and Share


Tengkorak manusia? Alien? atau keduanya?


Sejarah tengkorak Starchild bermula di tahun 1930 ketika seorang gadis remaja menemukan mereka di sebuah bekas tambang yang telah ditinggalkan. Bekas tambang yang terletak di dekat Chihuahua, Meksiko ini menyimpan kerangka-kerangka aneh yang terkubur sangat dangkal bersama dengan beberapa tulang-belulang manusia normal lainnya.


Merasa tertarik dengan beberapa tengkorak disana, remaja tersebut akhirnya menggali dan membawa beberapa pulang ke rumahnya di El Paso. Tengkorak-tengkorak tersebut kemudian ia simpan di dalam sebuah kardus sebagai suvenir hingga kematiannya di awal 1990-an.


Di tahun 1998, tengkorak tersebut berpindah tangan dari pewarisnya Ray dan Melanie Young ke Lloyd Pye. Di tangan Pye yang merupakan seorang peneliti di bidang ilmu pengetahuan alternatif, tengkorak-tengkorak tersebut diteliti. Pengujian dengan penanggalan karbon-14 telah dilakukan beberapa tahun terkahir ini untuk membuktikan apakah tengkorak-tengkorak tersebut merupakan tengkorak manusia atau hibrid (alien).


Didanai oleh pribadi dan beberapa pendukungnya, Llyod Pye melakukan pengujian termasuk dengan metode-metode diantaranya CAT Scan, sinar-X, penanggalan radiokarbon, scan tulang, analisis scanning elektron mikroskopis, dan analisis DNA mitokondria. Menariknya, menurut Pye, hasil-hasil tes tersebut menunjukkan bahwa tengkorak ini berusia sekitar 900 tahun dan bukanlah berasal dari manusia-manusia yang cacat.



Analisa terhadap DNA Starchild sebelumnya pernah dilakukan musim panas tahun 2003 di Trace Genetics, sebuah laboratorium modern yang secara khusus digunakan untuk menganalisa DNA dari peninggalan-peninggalan kuno dan memfokuskan pada silsilah keturunan, forensik, diagnostik molekuler dan genetika populasi. Laboratorium ini dipilih karena reputasinya yang kerap mempelopori metode-metode baru serta menetapkan standar industri baru dalam teknologi analisis DNA kuno.



Dalam penelitian ini, dua jenis DNA pada tengkorak Starchild diteliti dan dipelajari. Pertama adalah DNA Ibu (DNA Mitokondria) dan kedua adalah DNA nuklir yang seluruhnya merupakan paket genom yang berasal dari kedua orang tua. DNA Mitokondria ditemukan dengan mudah, dan terbukti ibu dari tengkorak-tengkorak ini berasal dari manusia.


Namun enam upaya pada DNA nuklir gagal dan tidak bisa pulih. Menurut Lloyd Pye, ini merupakan indikasi kuat bahwa ayah mereka bukan berasal dari manusia. Untuk masuk ke detail lebih lanjut dan melihat warisan genetik dari kedua orang tua, pengujian lainnya diperlukan untuk memulihkan seluruh genom tengkorak.


Langkah selanjutnya dalam proses tes DNA akan memerlukan teknologi baru yang dikembangkan oleh Roche Applied Science bernama Genome Sequencer System. Langkah ini memungkinkan untuk mengurutkan kembali keseluruhan genom dasar yang dihubungkan melalui ikatan hidrogen (pasangan basa) yang umumnya pada kebanyakan manusia berjumlah sekitar 3 miliar. Alat yang disebut Genome Sequencer System tersebut diklaim dapat memulihkan urutan genom Starchild dan membandingkannya dengan genom lain, seperti genom pada manusia, simpanse, atau neanderthal.




Semua itu merupakan langkah yang diperlukan untuk mengindetifikasi lebih lanjut asal muasal tengkorak-tengkorak Starchild. Namun tampaknya hal tersebut akan terbentur oleh masalah biaya, dimana sekitar $200.000 harus dikeluarkan untuk melakukannya. Maka dari itu, Llyod Pye bersama beberapa orang antusias lainnya mempersilakan bagi Anda yang ingin memberikan donasi untuk membantu pelaksanaan proyek ini dalam Starchild Project yang beralamat di starchildproject.com.(Dipta)



Definisi :


Genom : Dalam genetika, adalah keseluruhan bahan genetik yang membawa semua informasi pendukung kehidupan pada suatu makhluk hidup, baik yang merupakan gen atau bukan. Pada semua makhluk hidup, genom mencakup semua informasi genetik yang dibawa DNA, baik di inti sel (nukleus), mitokondria, maupun plastida. (Sumber : id.wikipedia.org)


Karbon-14 (radiokarbon) : Adalah isotop radioaktif karbon dengan inti yang mengandung 6 proton dan 8 neutron. Keberadaannya dalam bahan organik adalah dasar dari metode penanggalan radiokarbon untuk memperkirakan umur pada sampel-sampel arkeologi, geologi, dan hidrogeologi. Karbon-14 ditemukan pada tanggal 27 Februari 1940 oleh Martin Kamen dan Sam Ruben dari Laboratorium Radiasi Universitas California, Berkeley, meskipun keberadaannya telah diduga sebelumnya oleh Franz Kurie pada tahun 1934. (Sumber : id.wikipedia.org)