Mesin Kiamat Bakal Dinyalakan Lagi

Bookmark and Share


Image


Saat dijalankan tahun lalu, Large Hadron Collider disambut gegap gempita dan dinilai sebagai teknologi terhebat abad ini. Kini mesin itu akan dijalankan lagi. Selain memecahkan misteri penciptaan bumi, mesin ini juga dikhawatirkan bisa menimbulkan kehancuran.



Saat dijalankan tahun lalu, mesin ilmiah paling hebat dengan biaya US$10 miliar untuk membangunnya itu, hanya bekerja selama sembilan hari membenturkan atom. Fasilitas unik berbentuk terowongan melingkar sepanjang 27 kilometer itu, berada di bawah tanah perbatasan Swiss dan Prancis. Fasilitas yang dibuat oleh 8.970 ilmuwan itu menunggu untuk dijalankan lagi.


Di luar biayanya yang mahal, ribuan ilmuwan antri bisa melakukan penelitian di fasilitas itu. Large Hadron Collider diyakini bisa memberikan pemahaman lebih baik mengenai jagad raya.


Organisasi Riset Nuklir Eropa yang dikenal dengan CERN mengumumkan mesin itu akan dinyalakan lagi pada November. Penyalaan itu juga karena tekanan dari ilmuwan yang sudah tak tahan, melakukan penelitian untuk membuka rahasia jagad raya.



Namun jubir James Gillies mengatakan setelah dinyalakan mesin itu akan dimatikan lagi tahun depan untuk menyelesaikan perbaikan. Hal itu agar Large Hadron Collider bisa beroperasi dengan energi penuh 7 triliun electron volt. Angka itu tujuh kali lebih tinggi dibandingkan mesin lain yang ada di seluruh dunia.


CERN telah berusaha sejak akhir tahun lalu untuk memperbaiki masalah yang disebabkan kerusakan penghubung listrik. Kerusakan itu terjadi setelah sembilan hari penyalaan mesin pada 10 September lalu. Mesin itu membenturkan partikel subatom ke seluruh akselerator dengan arah berlawanan.


Sebanyak 53 magnet listrik harus dibersihkan dan diperbaiki setelah kerusakan itu. Berton-ton helium cair super dingin bocor dari sistem yang hampa udara. Ruangan itu dibuat agar partikel subatom dapat berputar di dalam terowongan dengan kecepatan hampir mendekati kecepatan cahaya dengan suhu lebih dingin dibandingkan ruang angkasa.


Collider itu merupakan terbesar di dunia setelah AS membatalkan pembangunan Superconducting Super Collider di Texas pada 1993. Proyek itu dihentikan oleh Kongress AS setelah timbul keraguan pada nilai ilmiah yang bisa dihasilkan.


Sementara 20 negara anggota CERN terus mendukung dan empat negara lain termasuk Cyprus , Israel , Serbia dan Turkey diminta untuk bergabung. Sedangkan Jepang , India , Rusia dan AS merupakan negara pengamat, selain pemberi sumbangan besar di proyek CERN.


Ilmuwan sudah menggunakan ruang collider berukuran kecil selama berdekade untuk mempelajari atom. Mereka sebelumnya memperkirakan proton dan netron adalah komponen terkecil dari inti atom. Namun ternyata collider menunjukkan adanya quarks dan gluons. Ilmuwan masih bertanya tentang antimatter, dark matter dan massa particle dan ingin dijawab dengan collider lebih besar di CERN.


Mereka berharap hasil dari penabrakan atom itu akan merekayasa ulang dalam skala lebih kecil apa yang terjadi triliunan tahun lalu, saat terjadi Big Bang. Peristiwa itu diyakini oleh banyak ilmuwan terjadi ledakan maha dahsyat yang akhirnya membentuk jagad raya.


CERN kini akan menjalankan lagi mesin itu pada November dengan menabrakkan aprtikel subatom dalam 3,5 triliun electron volts atau TeV. Itu hanya setengah kapasitas mesin, tapi tetap 3 1/2 kali lebih besar accelerator terbesar kedua di dunia, Tevatron di Fermilab di luar Chicago .


Semua berharap ilmuwan menemukan hasilnya di tengah keraguan bahwa tabrakan proton dengan energi tinggi bisa membahayakan bumi, karena bisa menghasilkan lubang hitam berukuran lebih kecil. Pada lubang hitam itu merupakan versi lebih kecil dari bintang yang meledak di mana daya tariknya sangat kuat dan mampu menelan planet maupun bintang lain.