Jejak Sejarah, Antara Mimpi dan Kenyataan

Bookmark and Share


13275011861478733026

Sudah hampir sebulan ini saya kembali tertarik untuk menelusuri jejak sejarah Pulau Selayar dimasa lampau. Beberapa artikel sudah saya baca di internet seperti Epos I Lagaligo, Kitab NegaraKertagama karya Mpu Prapanca yang menjelaskan tentang keberadaan Selayar dan mitos dari masyarakat di Pulau Selayar sendiri. Saya belum terlalu memahami keterkaitan sejarah Pulau Selayar dari turunnya dewa sampai perjalanan dan peperangan kerajaan-kerajaan yang pernah Berjaya di Nusantara seperti Kerajaan Majapahit, Sriwijaya, Kerajaan Gowa dan Kerajaan di Tanah Melayu.

Keberagaman informasi serta penuturannya yang berbeda-beda, membuat rasa penasaran saya semakin bertambah. Artikel-artikel tersebut dan Epos I La Galigo sendiri belum menjelaskan secara rinci. Konon katanya Pulau Selayar sudah berpenghuni sejak 1200 tahun yang lalu. Usia yang terbilang sangat tua dan terpaut jauh, hampir tiga kali dari usia 406 tahun yang ditetapkan oleh pemerintah daerah dan di peringati tiap tahunnya.

Lantas dari mana asal benda-benda bersejarah, naskah kuno, bahasa ibu serta mitos yang di percaya oleh sebagian masyarakat tentang jejak sejarah Pulau Selayar masih belum lengkap dan kemana orang-rang yang mengaku mempunyai dokumen sebagai referensi dan pendukung jejak sejarah Pulau Selayar?

Sejarah bangsa ini harus kita ketahui bersama, kepedulian dan keseriusan kita akan menjadi informasi dan pelestarian seni budaya kepada generasi selanjutnya. Kita tidak ingin sejarah di masa lampau dipenuhi kebohongan dan pembodohan. Kita semua harus bangga dan bersemangat, bisa mempunyai catatan sejarah yang terpanjang dan diakui oleh dunia.

Saya tidak perlu menjelaskannya panjang lebar, karena masih ingin menggali informasi lebih jauh semoga bisa menjawab rasa penasaran saya serta mengetahui asal usul nenek moyang yang telah mewariskan pulau Selayar nan indah permai ini.

Sharben Sukatanya