Arkeolog: Penemuan Piramida Tak Masuk Akal

Bookmark and Share


Penemuan piramida di Gunung Sadahurip, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dinilai tak masuk akal. Sebab, Indonesia tak mengenal kebudayaan piramida.


"Lebih dari seperempat abad saya belajar arkeologi, baru kali ini saya mendengar adanya dugaan piramida di Indonesia. Kebudayaan Indonesia kuno itu tidak mengenal piramida, tetapi sangat akrab dengan bangunan suci bernama punden berundak atau candi," kata Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional Bambang Sulistyanto di Jakarta, Ahad (18/12) pagi.



Bambang mengatakan, piramida itu kebudayaan Mesir dari abad sebelum Masehi, sedangkan kebudayaan Indonesia mengenal punden berundak pada masa prasejarah dan candi pada era klasik atau periode Hindu-Buddha.




Bambang berkomentar, di lereng barat Gunung Lawu memang terdapat bangunan suci yang bentuknya mirip piramida bernama Candi Sukuh. Candi itu dibangun sekitar abad ke-15 Masehi. Namun, candi tersebut sangat berbeda baik fungsi maupun makna dengan piramida di Mesir.



Ditegaskan Bambang, temuan piramida di Garut memerlukan bukti ilmiah, karena jika tidak, maka hal itu tak bisa dipercaya. "Boleh-boleh saja orang menduga, tetapi soal kebenarannya, nanti dulu. Tanpa bermaksud merendahkan pandangan, pendapat atau dugaan para ahli, adanya piramida di Sadahurip perlu pembuktian secara ilmiah," tegasnya.



Pengujian tersebut perlu dilakuka melalui ekskavasi (penggalian), sehingga bisa dibuktikan sejelas-jelasnya.



"Tapi apa mungkin menggali Gunung? Sampai berapa meter batas kedalamannya? Dan berapa luas diameternya? Harus dipikirkan berapa kubik tanah galian yang harus digali dan dibuang kemana? Apa malah tidak merusak lingkungan?" ujarnya bertanya-tanya.



Ia juga tidak bersedia berkomentar soal uji geo radar yang disebutkan sudah dilakukan tim katastropik purba di Gunung Sadahurip. Sebab, ia mengaku bukan ahlinya.



"Saya tidak yakin ada ahli yang berpendapat begitu. Jangan-jangan itu pendapat atau plintiran wartawan saja," katanya.




Ia malah menyarankan agar Bangsa Indonesia bangga mempunyai Candi Borobudur dan Prambanan yang berasal dari abad ke-9 Masehi yang tak kalah tingginya dengan peradaban piramida.



Sebelumnya, Staf Khusus Presiden bidang Bencana Alam dan Bantuan Sosial Andi Arief mengatakan tim katastropik purba menemukan dugaanbangunan berbentuk piramida di Desa Sadahurip, Kabupaten Garut, Jawa Barat yang cukup mengagetkan.



Andi menambahkan dari beberapa gunung yang di dalamnya diduga ada bangunan menyerupai piramida, setelah diteliti secara intensif dan uji "karbon dating", dipastikan umurnya lebih tua dari Piramida Giza.

Ant/Metrotvnews